Semenjak semester dua bermula, gue merasa semester dua ini lebih berwarna. Gue lebih mudah terombang - ambing sama segala hal dan rasanya, semester dua ini mulai banyak hal yang di semester sebelumnya belum terjadi. Akhir - akhir ini gue terlalu banyak dilemanya, ketika gue ingin bertahan ada aja hal yang membuat gue mencoba untuk pergi lagi. Sebelumnya, hal yang membuat gue ingin bertahan itu karena orang - orang yang selalu mencoba membuat gue merasa harus bersyukur akan segala hal yang ada. Tapi, ketika gue mulai nyaman akan hal yang ada itu, adaaa aja hal lain atau orang lain yang membuat gue goyah. Terkadang, gue merasa paling beruntung di antara mereka yang menyemangati gue, yang membuat gue bertahan. Tapi, di sisi lain, gue merasa gue bener - bener harus pergi dan mencoba hal lain yang lebih membuat gue merasa berjalan di atas jalan tol yang tanpa liku di setiap sudutnya.
Di balik hari - hari gue yang mencoba untuk bertahan, ada juga hari dimana gue merasa di atas awan atau mungkin bahasa lain yang lebih puitisnya kaya there's butterflies in my stomach gitu. Hm. Gimana ya gue menceritakannya? Yaudah deh intinya gitu.
Jadi intinya gue sedang dilema apakah gue harus bener-bener pergi atau gue tetap bertahan. Padahal sebelum semester dua dimulai, tekad gue udah mantap banget buat pergi, tapi kenapa ketika di tengah jalan gini gue harus dilema gini sih?
0 komentar:
Posting Komentar