Jumat, 27 Mei 2016

Up.

UKK udah selesai, iyaa selesai.

Hari terakhir UKK tadi itu pelajaran yang mungkin benar-benar penutupan(?) Karena Cuma Bahasa Sunda sama Sejarah. Antara sedih, senang, takut, gelisah itu semua nyatu. Sedih karena bakalan gak ketemu sama temen sekolah, yakni selama sebulan lebih, diselingi pesantren kilat sehari. Senang karena akhirnya bisa menghirup udara segar yang mungkin baru pembukaan (?) Karena bakalan ngerasa menghirup udara segar lagi ketika lolos masuk PTN. Juga ada perasaan takut dan gelisah karena ketika gue masuk sekolah lagi nanti gue udah menjadi “Super Senpai” haha. Udah bakalan mulai lebih sibuk dari biasanya, tenaga yang bakalan lebih terkuras dari biasanya, emosi yang mungkin bakalan lebih beragam dari biasanya, dan bulan akhir dari tahun ini gue bakalan punya KTP HAHAHA. Gatau kenapa excited banget mau punya KTP haha.

Btw, katanya guru-guru udah memutuskan di rapat waktu itu kalau nanti kelas 12, kelas nya gak bakalan diacak lagi, huhu. 

Share:

Minggu, 22 Mei 2016

F'cuz

Yak, ini udah H-1 mau Ujian Kenaikan Kelas. Tapi seperti kata teman gue “Nggak ada atmosfer UKK banget,“

Bener banget bener. Gue dari lalu-lalu nggak fokus banget buat belajar. Rasa lelah akan belajar itu datang lagi menghampiri gue di sela-sela moment penting menuju masa depan gue. Padahal gue sadar, sadar kalau nilai gue makin kesini makin turun, makin kalah sama yang sebelumnya selalu di bawah gue. Roda berputar itu pasti.

Tapi gue harus keluar dari comfort zone gue. Mungkin ini post terakhir gue sampai selesai UKK nanti. Handphone gue bakalan disimpen sama orang tua gue -biar gue bisa fokus-

Dan yaaa, goodbye dulu ya.
📕✖
Share:

Jumat, 13 Mei 2016

Not too much.

Gue pikir iya kita samaan. Gue pikir mulai ada perubahan. Gue pikir bakalan bisa.

Ternyata kita benar-benar berbeda, nggak ada perubahan yang berarti antara lo sama gue, daaaaan ya. Nggak bisa.

Kemarin mungkin jadi gloomy day gue di minggu ini atau mungkin hari ini juga.

Sekiranya, gue bertanya-tanya. Apa itu lo duluan atau gue duluan? Kalau seandainya memang lo duluan, gue berasa gue benar-benar terjebak, gue juga merasa bodoh. Tapi kalau itu gue duluan, tetap aja cuma ada kata "oh samanya bukan sama gue, tapi sama kaya yang lain"

Seolah nggak ada hal yang berarti kaya gitu. Karena banyak kemungkinan yang ada. Jadi gue juga nggak bisa egois. Berharap samaan karena yaaa itu.

But, seriously. I'm curious about it.
Tapi ya, gue nggak bisa berharap banyak.
Share:

Senin, 02 Mei 2016

Jakarta apa Bekasi?

Sekitar 6 bulanan lagi gue buat KTP sebagai identitas diri gue sebagai Warga Negara Indonesia *asik*.

Tapi yang gue bingungin, gue buat KTP Jakarta apa Bekasi?

Jadi gini ceritanya, kan keluarga gue mau pindah Kartu Keluarga ke Bekasi dari Jakarta, tapi nggak bisa. Nggak tau dah masalahnya apaan. Terus pas gue nanya ke Ayah gue,

"Ayah, nanti kakak buat KTP Bekasi apa Jakarta?" Ayah gue dengan tegas bilang nanti gue buat KTP Jakarta.

Tapi ketika gue tinggal di Bekasi masa iya gue buat KTP Jakarta? Uuuuuuu. Bingung.

Buat KTP. KTP KTP. 29 November nanti gue buat KTP, berasa tua gua haha. Ribet dah entar kalau punya KTP, kaga ada dompet gue kan wkwkwk.

Selama 16 tahun gue dilahirkan gue baru punya dompet sekali, itu pun pas gue kecil. Soalnya gue kurang suka kalau bawa bawa dompet, ribet. Gue kalau naro uang juga asal naro aja di kantong kalau nggak ya di tas. Kalaupun kaya kartu pelajar atau kartu kartu lain palingan gue taro di tas. Kalau emang nggak bawa yaaa yaudah.

Apakabar kalau gue punya dompet, dah? Hahaha.
Hala, sekarang mah intinya gini deh. Gue buat KTP daerah mana nanti? 
Share:

Minggu, 01 Mei 2016

Diary of An Ugly

Kita harus bersyukur sama apa yang udah dikasih sama Allah. Kita harus terima apa adanya. Inilah kita. Ini gue. Ini diri gue. Gue harus terima. Syukur-syukur masih punya dua mata yang masih bisa melihat, hidung yang masih bisa menghirup oksigen, telinga yang masih bisa mendengar, dua tangan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya.


Film Diary Of An Ugly mengajarkan gue banyak hal juga layaknya film 3 Idiots. 
Meskipun wajah lo nggak kaya apa yang lo mau, lo nggak cantik, tapi percayalah. Dibalik semua itu bakalan ada sesuatu yang baik menanti lo karena lo udah bersyukur sama apa yang Allah kasih. 


Di film ini juga ada dialog dimana Ayahnya Cross bilang kalau kita itu harus menghargai apa yang orang lain miliki. Kalau pun itu nggak berharga buat kita, tapi siapa tau barang itu berharga buat orang lain. Jadi jangan suka menghancurkan, iseng atau apapun itu sama barang milik orang lain. Karena itu dapat menyakiti orang tersebut. Emangnya lo mau, kalau seandainya barang berharga lo itu diambil sama orang lain? Nggak kan?





Wah. Film ini lumayan bikin gue terharu sama perjuangannya Chad yang jatuh cinta sama Lory tapi nggak pernah nyerah, sampai Lory mau nerima cintanya. Tentang Eya yang selalu semangat menjalani hidupnya, dia bahkan rela jadi maidnya Cross demi kebutuhan hidupnya, karena orang tuanya udah meninggal, jadi dia harus mandiri.


Film ini juga mengajarkan kalau kita harus siap sama realita kehidupan. Kita nggak boleh terus-terusan terjebak sama apa yang namanya dunia mimpi, atau comfort zone. Karena terkadang apa yang kita dapatkan itu nggak sesuai sama apa yang kita inginkan.





Mendekati ending nih, 






Kata-katanya Cross di pesta topeng. Ugh.








Finally! Eya sama Cross taken. Yay!


Two thumbs lah.
Share: